Wirajuda Pimpin Prasetiya Mulya, Jusuf Wanandi: Fokus Kebangsan dan Kajian Asia Timur

Dari kanan ke kiri: Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Bidang Sains dan Teknologi Stella Christie, Ketua Pengurus Yayasan Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak, Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya Jusuf Wanandi, dan Rektor Prasetiya Mulya Dr. Hassan Wirajuda.
Dari kanan ke kiri: Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Bidang Sains dan Teknologi Stella Christie, Ketua Pengurus Yayasan Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak, Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya Jusuf Wanandi, dan Rektor Prasetiya Mulya Dr. Hassan Wirajuda.

JAKARTA, SP – Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda dilantik menjadi Rektor Universitas Prasetiya Mulya (UPM) periode 2025-2028. Perguruan tinggi tersebut diharapkan terus mendorong penguatan kebangsaan dan memberi perhatian khusus pada kajian Asia Timur.

Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Prasetiya Mulya Jusuf Wanandi menekankan beberapa prioritas bagi UPM di bawah kepemimpinan Hassan Wirajuda. Beberapa di antaranya adalah penguatan kebangsaan dan memberi perhatian khusus pada kajian Asia Timur. “Menguatkan studi kebangsaan plural dalam kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan pihak lainnya sesuai dengan Pancasila,” kata Jusuf Wanandi, pekan lalu.

Baca : Himpitan Peternak Cilebut-Bogor, Makan Bergizi Gratis, dan Impor Sapi Perah

Hal itu disampaikan Jusuf dalam sambutan pelantikan Hassan Wirajuda menjadi Rektor UPM pada Rabu (8/1/2024) di Kampus UPM, BSD, Kabupaten Tangerang, Banten. Pelantikan juga dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Bidang Sains dan Teknologi Prof Stella Christie hingga Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir.

Jusuf juga menekankan agar UPM memberi perhatian khusus pada pengembangan studi Asia Timur yang sudah dirintis sejak beberapa waktu lalu. “Studi Asia Timur adalah inti dari pengembangan masa depan Indonesia dan diharapkan berdampak bagi kesejahteraan nasional,” tegasnya.

Seperti diketahui, pada Juni 2024 lalu, UPM meresmikan Pusat Studi Asia Timur (Centre for East Asian Studies/CEAS). Kawasan Asia Timur merupakan salah satu kawasan paling dinamis. pendirian Pusat Studi Asia Timur (PSAT) merupakan prakarsa penting mendorong penelitian kolaboratif dan dialog guna meningkatkan kerja sama.

Baca : Jadi Rektor Prasetiya Mulya, Hassan Wirajuda Perkuat Jaringan dan Kerja Sama

Dikutip dari laman resmi Prasetiyamulya.ac.id, prakarsa mendirikan PSAT didasarkan pada pertimbangan mengenai semakin pentingnya kawasan tersebut Indonesia.
Mantan Rektor UPM Prof Djisman Simandjuntak sekaligus Ketua Pengurus Yayasan Prasetiya Mulya menyebutkan kawasan Asia Timur mewakili 28,13% penduduk dunia, 27,2% PDB dunia dan 30,6% ekspor dunia. Kerja sama erat 10 negara Asia Tenggara dan 3 ekonomi Asia Timur Laut menjanjikan akselerasi kemajuan yang tinggi.

Sebagai informasi, Hassan Wirajuda adalah mantan diplomat yang lahir di Tangerang pada 9 Juli 1948. Dia pernah menjabat sebagai Menlu pada 2001-2009 dalam dua kabinet, yakni Kabinet Gotong Royong (2001-2004) dan Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009). Sebelum menjadi rektor, Hassan juga merupakan dekan dari Sekolah Hukum dan Studi Internasional (SHSI) UPM. [SP-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*