BOGOR, SP – Kemacetan yang biasa menghantui perjalanan dari Kota Bogor menuju Serpong atau sebaliknya bakal segera berakhir. Sebentar lagi, pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung segera dimulai.
Kabar ini mencuat dalam acara sosialisasi dan konsultasi publik pembanguan Jalan Tol Bogor-Serpong pada Rabu (25/9/2024). Kegiatan itu digelar oleh PT Adhi Karya yang juga merupakan badan usaha milik negara (BUMN).
Warga yang hadir menyambut baik rencana pembangunan jalan tol Bogor-Serpong karena memangkas waktu perjalanan menuju Tangerang, Banten. Hadir juga perwakilan dari kecamatan, dan juga kepala desa yang membahas perihal penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
Camat Rumpin Icang Aliyudin mengatakan, ada tujuh desa yang terdampak pembanguan Jalan Tol Bogor-Serpong tersebut. Di antaranya, Desa Tamansari, Desa Sukasari, Desa Cipinang, Desa Kampung Sawah, Desa Mekarsari dan Desa Rumpin. Kemudian untuk Kecamatan Kemang ada empat desa yang lokasinya bersinggungan dengan pembangunan jalan tol tersebut, yaitu, Desa Kemang, Pabuaran, Pondok Udik, dan Desa Tegal. “Tadi baru sosialisasi dan konsultasi publik,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Departermen Pengembangan Bisnis PT Adhi Karya (Persero) Hanan Fitron mengatakan pertemuan tersebut baru tahap sosialisasi. Adapun rencana Jalan Tol Bogor-Serpong ini memiliki panjang 32,027 kilometer melintasi Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan Kabupaten Tangerang, Banten. “Jalan tol ini melintasi dua kabupaten dan dua provinsi.,” katanya.
Sekalipun digelar sosialisasi dan konsultasi, sumber SP menyebutkan ada yang belum jelas terkait Amdal. Untuk itu, PT Adhi Karya sebagai pemrakarsa harus lebih terbuka dan profesional dalam menyiapkan Amdal.
“Apakah hanya dilakukan pemrakarsa atau konsersium seperti yang sudah terdengar ya harus jelas. Para pihak yang terkait, terutama masyarakat, jangan sampai hanya menerima informasi yang kurang lengkap,” ujar sumber SP.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri jajaran Polsek dan Koramil disinggung soal Amdal, namun masih sangat minim kejelasannya. Adapun masukan yang disampaikan baru sebatas potensi dan resiko tanah gerak, genangan banjir. Dengan masukan dan harapan warga tersebut, masyarakat terkait bisa berkontribusi dalam pembangunan jalan tol tersebut. [SP-04]
Leave a Reply