
BOGOR, SP – Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) Kelurahan Kedung Badak, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, terus mendorong berbagai upaya dalam pengurangan stunting pada anak-anak. Salah satunya dengan mengenalkan asupan makanan lokal bergizi yang bisa diolah dan diproduksi setiap keluarga. Pengenalan asupan makanan lokal bergizi itu disampaikan pada peluncuran Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) Kedung Badak.
Ketua KKB Deny Yudiana dalam keterangannya menjelaskan peluncuran Dahsat Kedung Badak itu sudah dilakukan pada akhir November lalu di Kantor Kelurahan Kedung Badak. Kegiatan tersebut dihadiri Lurah Kedung Badak Karjono SIP, dan Ketua Dashat Kedung Badak Mekar (Mengayomi, Kreatif, dan Berkarya) Astria. Hadir juga perwakilan Kecamatan Tanah Sareal, sejumlah staf kelurahan Kedung Badak, Puskesmas Kedung Badak, pendamping KKB dari IPB yang juga pemateri Sarfat STP, MSi serta Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Bogor Raya Heriyanto Soba.
Deny menjelaskan pihaknya terus mendorong agar masalah stunting bisa diatasi sebagaimana tekad Pemerintah Kota Bogor. Hal itu juga merupakan bagian dari program pemerintah pusat melalui Badan Kependudukan dan Keluarga. Berencana Nasional (BKKBN).
“Kami terus berupaya agar stunting di Kedung Badak ini bisa diatasi. Selama ini kami mendorong dengan program-program asupan makanan bergizi yang dikelola oleh warga sendiri. Kali ini bersama dengan MSI Bogor Raya mengenalkan olahan berbasis singkong,” jelasnya, Jumat (15/12/2023).
Dalam peluncuran Dashat Kedung Badak itu, MSI Bogor Raya memberikan pelatihan pembuatan nugget singkong kelor oleh Abah Singkong. “Pelatihan langsung diberikan kepada Kelompok Kerja (Pokja) 3 berupa membuat pangan sehat lokal untuk anak diantaranya nugget singkong kelor,” jelas Deny.
Heriyanto Soba menjelaskan nugget singkong kelor merupakan salah satu produk olahan bergizi dari singkong. Adapun jenis singkong yang digunakan adalah varietas Carvita yang sudah dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang saat ini sudah menjadi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengatasi stunting.
“Kami beri perhatian khusus untuk mengatasi stunting dengan pangan lokal yang bisa diproduksi oleh setiap keluarga. Bahkan jika berkembang, ini bisa menjadi salah satu cara menggerakkan UMKM di tingkat masyarakat bawah,” ujar Heri yang juga alumnus Sekolah Bisnis (SB) Pascasarjana IPB ini.
Selain pelatihan pembuatan nugget singkong kelor (Nugsilor), dalam kesempatan itu KKB juga memberikan subsidi pangan berupa makanan sehat untuk Balita beserta sejumlah bingkisan.
Deny berharap agar berbagai program KKB terus bergulir dan semakin banyak menyasar masyarakat, tidak hanya di Kedung Badak tapi juga seluruh Kota Bogor dan se-Indonesia.
“Kami berharap pemerintah Kota Bogor dan para anggota DPRD yang terpilih semakin memperhatikan Program KKB ini,” ujar Deny yang juga Ketua LPM Kedung Badak.
Seperti diketahui, Kedung Badak merupakan salah satu dari 11 kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal. Kedung Badak mempunyai luasan area sekitar 200 Ha yang dihuni 9.734 kepala keluarga (KK) atau sekitar 30.371 jiwa. [PR/SP]
Leave a Reply