Adhi Karya dam Sucofindo Olah Sampah Bantargebang Jadi Energi?

Jakarta, SP – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengelolaan limbah (integrated waste management solution). Kedua badan usaha milik negara (BUMN) itu berupaya menjawab masalah limbah di Indonesia.

Penandatanganan dilakukan Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dan Direktur Utama Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi secara daring di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan kerja sama itu memberikan manfaat bagi lingkungan. Sekaligus pengembangan kompetensi bisnis ADHI dalam pengelolaan limbah B3 yang sebelumnya di Kawasan Industri Medan (KIM), Sumatera Utara.

Dikatakan, keduanya fokus pada pengadaan dan pengelolaan fasilitas limbah dan sampah industri. ADHI selaku kontraktor berperan menyiapkan infrastruktur, operasional pabrik, hingga pemasaran.

Sementara itu, Sucofindo memberi solusi melalui pekerjaan pengujian (testing), inspeksi (inspection), sertifikasi (certification), pelatihan dan konsultansi (consultancy and training) terkait pengelolaan limbah.

Pengembangan bisnis Sucofindo dan ADHI dalam MoU ini mencakup Pengelolaan Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT), dan Pengelolaan Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM). Selain itu, Rencana Pengelolaan Port Reception Facility, Rencana Pengelolaan Limbah Medis, dan Rencana Pengelolaan Limbah Elektronik.

“Semoga kerja sama PT Sucofindo dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan awal yang baik untuk kerja sama lainnya,” tutur Direktur Utama Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi.

Secara terpisah dikabarkan ADHI akan garap proyek fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dengan kapasitas 1.000 ton sampah per hari. Sampah itu akan diolah menjadi 450 ton bahan bakar guna pengganti batubara.

Dalam siaran persnya Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budyanto menyampaikan peletakan batu pertama (ground breaking) TPS itu bersamaan Pembukaan Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Senin (21/2/2022) . “Fasilitas ini diharapkan mengolah sampah di hulu dan menghasilkan energi di hilir,” katanya.

Menurut dia, peningkatan kapasitas pengelolaan TPST itu akan menjadi solusi atas permasalahan sampah di sisi hilir. “Fasilitas yang dibangun ADHI mencakup pekerjaan di bidang landfill mining, refuse derived fuel (RDF) plant, dan bangunan penunjang,” ujarnya.

Apakah MoU ADHI dan Sucofindo juga terkait dengan TPST Bantargebang? Limbahnews.com yang menulis berita tersebut belum mendapatkan konfirmai yang lebih rinci.

Sebagai informasi, berbagai upaya dilakukan untuk mengolah sampah di TPST Bantargebang. Hal itu untuk mengurangi volume dan meningkatkan nilai tambah ribuan ton sampah. Apalagi, jumlah sampah yang ada sudah melebihi kapasitas dari TPST Bantargebang tersebut. Terobosan yang dilakukan ini diharapkan bisa mengatasi persoalan sampah secara nsional. [SP-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*