
BARRU, SP – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional ke-55, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru bekerja sama dengan DPD Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Barru melakukan penanaman pohon matoa serentak di 1.025 titik. Kegiatan ini adalah bagian dari gerakan nasional penanaman satu juta pohon matoa oleh Kemenag RI.
Kampus III Pondok Pesantren Putri DDI Mangkoso, Mangkoso, Kecamatan Soppeng Riaja, pada Selasa (22/4/2025) sebagai pusat pelaksanaan penanaman pohon di Kabupaten Barru. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan serentak di berbagai lokasi lainnya di seluruh wilayah Barru.
Ketua panitia pelaksana yang juga Ketua DPD PGMI Barru, Muslimin, melaporkan sebanyak 1.025 bibit pohon matoa ditanam di 315 lokasi berbeda. Bibit-bibit tersebut merupakan dukungan dari program PGMI Peduli Barru.
Seperti dilaporkan laman sulsel.kemenag.go.id disebutkan, kegiatan diawali dengan penanaman simbolis di 10 lubang tanam oleh Kepala Kantor Kemenag Barru, Jamaruddin, didampingi para kepala seksi dan penyelenggara lingkup Kemenag Barru.
Dalam sambutannya, Jamaruddin menyampaikan apresiasi atas inisiatif PGMI Barru serta mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian bumi sebagai warisan generasi mendatang.
“Mari kita jaga bumi ini, karena kita hanya tinggal mewariskannya. Beramallah seakan-akan kamu akan hidup selamanya,” ujarnya, mengutip pesan Ali bin Abi Thalib.
Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus dan pembina Pondok Pesantren DDI Mangkoso atas dukungan dan fasilitasi lahan untuk kegiatan ini.
Sambutan dari pihak Pondok Pesantren DDI Mangkoso disampaikan oleh Ketua STAI DDI Mangkoso, Muhammad Agus yang menekankan pentingnya semangat belajar dan berkarya sebagai kontribusi nyata untuk masa depan. “Jangan pernah berhenti belajar karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan. Jangan pernah berhenti berkreasi dan berinovasi karena hidup tak pernah berhenti menginspirasi. Teruslah memulai kebaikan karena yang memulai kebaikan akan dikenang sepanjang masa. Teruslah membuat story kebaikan, karena story hari ini akan menjadi history di kemudian hari,” tuturnya.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari ASN Kemenag Barru, seluruh KUA se-Kabupaten Barru, madrasah (MA, MTs, MI), RA, perguruan tinggi, organisasi profesi seperti PGMI, AGPAI, IPARI, APRI, FKUB, serta masyarakat umum. Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lingkungan, penanaman pohon matoa ini diharapkan menjadi bagian dari wakaf hijau yang memberikan manfaat jangka panjang bagi bumi dan generasi mendatang. [PR/SP]
Leave a Reply