TEMANGGUNG, SP – Setelah meresmikan sejumlah infrastruktur di Kabupaten Magelang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi dan Bupati Kabupaten Temanggung Muhammad Al Khadziq juga meresmikan sejumlah infrastruktur yang berada di kawasan wisata Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023).
Menteri Basuki mengatakan, Kementerian PUPR meresmikan 4 infrastruktur yang telah selesai dibangun di Kabupaten Temanggung, yaitu Pembangunan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit, Penataan Kawasan Umbul Jumprit, Pelebaran Jalan Ngadirejo – Jumprit, serta Pembangunan Rumah Susun Pondok Pesantren Ridho Allah.
“Kementerian PUPR di bawah koordinasi Komisi V DPR RI, telah menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur di Kabupaten Temanggung. Ini semua merupakan hasil kerja keras bersama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Temanggung, mudah-mudahan semua menjadi barokah,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki berpesan kepada seluruh pihak, supaya tetap memperhatikan pemeliharaan infrastruktur yang sudah selesai dibangun. “Mengenai prasarana air baku di Umbul Jumprit, kami akan membuat sistem penyediaan air baku untuk desa-desa sekitar sehingga nanti kalau sudah selesai, pipa-pipa yang berserakan dibersihkan, sehingga kalau ada masyarakat yang berwisata, dapat menikmati alam yang lebih baik. Kemudian, jalan juga sudah ditata dan dilebarkan supaya perjalanan menjadi lebih nyaman,” jelas Menteri Basuki.
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq berterimakasih kepada Kementerian PUPR atas pembangunan infrastruktur di Kabupaten Temanggung. “Atas nama masyarakat Temanggung, kami mengucapkan terima kasih. Nanti kami akan berkoordinasi kembali terkait distribusi air supaya hanya 1 pipa yang menyalurkan ke masyarakat, sehingga hak masyarakat tidak berkurang dan lingkungan di Umbul Jumprit tetap rapi dan asri,” jelas Bupati Al Khadziq.
Kepala BBWS Serayu Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Dwi Purwantoro mengatakan, Pembangunan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit dilaksanakan sejak April hingga Desember 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp10,5 miliar yang bersumber dari APBN TA 2022.
“Pembangunan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit memanfaatkan sumber mata air Umbul Jumprit untuk memenuhi kebutuhan air baku di 4 desa di Kecamatan Candiroto dan 6 desa di Kecamatan Ngadirejo dengan debit 50 liter/ detik yang akan dialirkan melalui pipa transmisi sepanjang 18,142 km untuk 26.800 jiwa,” jelas Dwi.
Sementara itu, Kepala BPPW Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Cakra Negara mengatakan, Penataan Kawasan Umbul Jumprit dilaksanakan sejak Mei hingga September 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp3,6 miliar.
“Penataan Kawasan Umbul Jumprit ini dilakukan diatas lahan seluas 6.100 m2, dengan luas bangunan 300 m2. Harapannya, dapat mendorong perkembangan wisata religi dan meningkatkan kenyamanan pengunjung wisata selama berziarah,” jelas Cakra.
Pelebaran Jalan Ngadirejo – Jumprit dilaksanakan oleh BBPJN Jawa Tengah – DIY, Direktorat Jenderal Bina Marga sejak November hingga Desember 2022 dengan anggaran sebesar Rp17 miliar. Kemudian, untuk Pembangunan Rumah Susun Pondok Pesantren Ridho Allah dilaksanakan oleh BP2P Jawa III, Direktorat Jenderal Perumahan sejak Agustus hingga Desember 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp3,02 miliar.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Air Tanah Air Baku (ATAB) Agus Rudyanto, Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo, Kepala Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan Hariyono Utomo, Kepala BBPJN Jateng – DIY Wida Nurfaida, Kepala BPPW Jawa Tengah Cakra Nagara, dan Kepala BP2P Jawa III Salahudin Rasyidi. [EH]
Leave a Reply