NEW YORK, SP – Sekitar 38 orang meninggal dunia akibat badai salju di terjadi pembekuan Arktik yang terus melanda AS dan Kanada.
Para pejabat setempat mengatakan, 34 orang tewas di seluruh AS, dengan daerah terparah adalah kota Buffalo, di negara bagian New York.
Sementara di Kadana empat orang tewas karena sebuah bus terguling di jalan yang tertutup es di dekat kota Merritt, di provinsi barat British Columbia.
Badai telah menyebabkan malapetaka selama berhari-hari tetapi listrik telah pulih dengan stabil setelah pemadaman listrik sebelumnya.
Kurang dari 200.000 pelanggan tanpa listrik pada Minggu (25/12/2022) sore EDT, turun dari puncak 1,7 juta.
Akibat dari Badai itu, ribuan penerbangan telah dibatalkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah banyak orang mencapai keluarga mereka saat Natal.
Lebih dari 55 juta orang Amerika Serikat tetap berada di bawah peringatan angin dingin pada hari Minggu.
Jangkauan kondisi badai salju belum pernah terjadi sebelumnya, membentang dari Kanada hingga ke selatan hingga Texas.
Badai musim dingin “badai bom” – yang terjadi ketika tekanan atmosfer merosot, menyebabkan salju dan angin lebat – telah mengganggu perjalanan di seluruh negeri.
Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul, yang merupakan penduduk asli Buffalo, mengatakan, badai tersebut merupakan badai yang paling mengerikan sepanjang sejarah. “Ini akan dicatat dalam sejarah sebagai badai paling dahsyat di Buffalo.”
Beberapa dari tujuh orang tewas di daerah itu ditemukan di dalam mobil dan gundukan salju. Kematian terkait badai juga dilaporkan di Vermont, Ohio, Missouri, Wisconsin, Kansas, dan Colorado.
Negara bagian Montana di AS bagian barat adalah yang paling parah terkena hawa dingin, dengan suhu turun hingga -50F (-45C). Di Kanada, provinsi Ontario dan Quebec menanggung beban badai. [BBC/EH]
Leave a Reply