Bali. SP – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa singkong bisa menjadi tanaman yang menyelamatkan dunia. Indonesia bisa menjadi terdepan dalam memproduksi singkong dan menyelesaikan ancaman ketahanan pangan.
Hal ini disampaikanya di depan forum keamanan pangan dunia negara-negara G20, di Nusa Dua Bali, Minggu (13/11).
Dikatakan, singkong dapat menjadi tanaman penyelamat di saat ancaman krisis pangan melanda, terutama pada negara-negara yang bergantung pada gandum. “Menurut saya, singkong akan menjadi tanaman penyelamat dunia. Indonesia sendiri pun telah memproduksi singkong sebagai substitusi dari gandum untuk kebutuhan bahan baku roti, pasta, hingga mi instan,” ujarnya dalam pidato di Global Food Security Forum di Bali, dikutip Senin 14 November 2022.
Prabowo juga menyebutkan bahwa saat ini Indonesia telah menjadi pionir penemuan dan hak paten untuk tepung singkong yang setara dengan tepung terigu dengan nama Mocaf (Modified Cassava Flour).
Prabowo yang juga mendapat mandat dari Jokowi untuk menggarap food estate atau lumbung pangan, memamerkan produk Indonesia mulai dari Mocaf, pasta, mi instan, hingga minuman favorit masyarakat Indonesia, yakni boba/bubble yang terbuat dari tepung tapioka.
Saat ini, Indonesia telah mampu menghasilkan 23 ton per hektare (ha), sementara Thailand hanya mampu menghasilkan singkong sebanyak 22 ton/ha, Vietnam dan China hanya mampu menghasilkan masing-masing 16 ton/ha. Singkong dapat menghasilkan 250.000 kalori dalam satu hektarenya dan hanya membutuhkan 65 metrik kubik air per metric ton singkong. Sementara itu, jagung, gandum, dan padi membutuhkan air dalam jumlah sangat banyak hingga 20 kali lipatnya.
“Ke depannya, Indonesia akan menjadi peringkat pertama eksportir tepung terigu berbahan dasar singkong atau Mocaf,” ucap Prabowo.
Bukan hanya itu, Prabowo menegaskan bahwa singkong atau dikenal juga dengan ketela pohon menjadi tanaman favorit pendiri Microsoft, Bill Gates. Gates bahkan menggelontorkan US$50 juta (sekitar Rp 775 miliar) untuk penelitian tentang singkong, yang digadang-gadang dapat menggantikan jagung dan gandum. Untuk menjaga ketahanan pangan dunia, Prabowo optimistis Indonesia dapat menjadi yang terdepan dalam menghasilkan pangan yang mengandung protein dan kalori bagi seluruh negara.
“Indonesia akan berada di garis depan untuk menghasilkan protein dan kalori di dunia dalam mengatasi ancaman ketahanan pangan global dengan melibatkan mitra dari dunia untuk bergabung. Indonesia akan menjadi faktor tambahan dalam pertumbuhan ekonomi dunia dan memberikan solusi untuk mengatasi kelaparan dunia,” kata Prabowo. [AF/SP]
Leave a Reply