Menaker: Seluruh BLK Harus Mampu Jawab Tantangan Ketenagakerjaan

Wakil Presiden RI, K.H. Ma'ruf Amin (kiri) didampingi kata Menaker Ida Fauziyah meninjau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (23/3/2022). Foto: Istimewa.

BANDUNG BARAT, SP – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menjelaskan bahwa meningkatnya kompleksitas seluruh tantangan ketenagakerjaan tidak dapat diantisipasi dengan baik jika pemerintah hanya menyandarkan pada bentuk-bentuk pelaksanaan program yang sifatnya sekedar menyediakan formula kebijakan parsial dan bersifat tambal sulam.

Ia menyebut, diperlukan cara pandang holistik dan radikal untuk memotret keseluruhan akar masalah lalu diurai dan dianalisis, hingga kemudian dibenahi secara fundamental.

“Tantangan besar ini mendorong Kementerian Ketenagakerjaan mengambil langkah besar dalam menawarkan solusi sistematik dan komprehensif melalui sembilan lompatan sebagai terobosan yang menandakan kebijakan baru di berbagai dimensi utama sektor ketenagakerjaan,” kata Menaker Ida Fauziyah, saat mendampingi Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin meninjau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (23/3/2022).

Menurut Menaker Ida, pelaksanaan pelatihan vokasi merupakan bentuk implementasi dari lompatan transformasi BLK yang saling terintegrasikan satu sama lainnya.

Konkrit Rebranding BLK dalam transformasi BLK adanya perubahan nomenklatur BLK Lembang menjadi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat. “Harapannya BLK di seluruh Indonesia mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja seperti di BPVP Bandung Barat ini,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Menaker Ida, Kemnaker telah melakukan pengembangan 5R, yang pertama, Reformasi Kelembagaan; kedua, Revitalisasi Sarana dan Prasarana.

“Kami tidak ingin BLK-BLK yang ada itu hanya menjadi pameran alat-alat bekas, yang kalau orang mengingatnya di BLK itu alat-alatnya jadul maka kami revitalisasi seluruh sarana dan prasarana di seluruh BLK,” ucapnya.

Yang ketiga, ungkap Menaker Ida, Redesain pelatihan yang ada untuk menjawab kebutuhan pasar kerja; keempat, Relationship dengan membangun kemitraan pada seluruh stakeholder ketenagakerjaan; kelima, Rebranding BLK itu sendiri.

“Pada konteks relationship dilakukan dengan cara mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja dalam satu ekosistem. Kami bangun forum yang mempertemukan mereka sebagai Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri (FKLPI),” ucapnya.

Dalam kesempatan ini Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menaker Ida Fauziyah juga melakukan dialog secara daring dan luring dengan FKLPI, serta peserta pelatihan dari 21 BPVP UPTP. [EH]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*