JAKARTA, SP – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, berdasarkan hasil survei, elektoral calon presiden di Pemilu 2024 tergantung pada calon wakil presideninya.
“Karena pemilu masih dua tahun ke depan, maka calon-calon presiden membutuhkan pendamping yang bisa membantu menambah atau menaikkan elektabilitas mereka,” ujar dia saat memaparkan hasil survei bertema Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemic Fatigue dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024 di Jakarta (9/01/2022).
Menurut dia meskipun nama-nama seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan selalu berada di posisi teratas survei opini publik, namun kekuatan elektoral ketiganya untuk menarik pemilih tergantung siapa calon yang akan mendampingi. “Artinya siapa di posisi calon wakil sangat menentukan,” kata Burhanuddin.
Dari hasil survei, Menteri BUMN Erick Thohir termasuk salah satu nama yang potensial sebagai cawapres. Erick dinilai publik tidak saja mampu menambah elektabilitas calon presiden, tapi juga sisi akseptabilitas (penerimaan). Burhanuddin menilai akseptabilitas penting untuk memuluskan langkah calon presiden.
“Erick juga relatif bisa diterima di kalangan elite, khususnya di kalangan elite partai politik yang akan mengusung pasangan capres dan cawapres,” ujar dia.
Selain Erick, beberapa nama secara konsisten juga diinginkan publik menjadi calon wakil presiden, yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pada survei Indikator sebelumnya menempatkan Erick Thohir sebagai tokoh yang paling diinginkan publik sebagai cawapres Pemilu 2024. Bahkan, Erick menjadi tokoh paling populer di antara nama lainnya. [EH]
Leave a Reply