Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Pondok Pesantren Dengan Pisang

GGN Jawa Timur menyerahkan bibit pohon pisang.

KEDIRI, SP – Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Iklim itu sangat cocok untuk membudidayakan berbagai tanaman, salah satunya pisang. Melihat potensi itu, Gus-Gus Nusantara (GGN) Jawa Timur menyerahkan bibit pohon pisang serta mengedukasi kalangan pesantren dan warga setempat tentang cara penanaman yang baik dan benar.

Kegiatan itu digelar di lingkungan Pondok Pesantren Al Falah Mojosari, Desa Karangtalun, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (16/4). “Kami mengadakan pelatihan tata cara menanam bibit pohon pisang yang baik dan benar. Ini juga supaya pisang buahnya lebih besar dan cengkehannya juga banyak,” ucap Koordinator Wilayah (Korwil) GGN Jatim, Gus Alwy Hasan.

Pisang merupakan buah favorit masyarakat Indonesia. Merujuk data BPS 2021, pisang merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi yakni rata-rata 24,71 gram/kapita/hari.

Loyalis Ganjar Pranowo pun mendorong ketahanan pangan serta menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat dengan pisang. Apalagi, pohon pisang memiliki banyak sekali manfaat. Tak hanya dari buahnya, bahkan daun maupun batangnya bisa digunakan untuk kehidupan manusia.

“Jenis (yang diberikan) pisang ambon dan pisang rojo (raja). Kenapa kami pilih pisang ambon, karena ini lebih bisa dinikmati oleh masyarakat luar baik masyarakat arus bawah dan masyarakat arus atas,” jelas Gus Alwy.

Dikatakan, yang ditanamin merupakan pisang ambon jenis sunkis yang bisa masuk ke swalayan-swalayan. “Tujuan kami ya supaya meningkatkan taraf perekonomian di lingkungan pesantren ini,” tambah Gus Alwy.

Gus Muhibul Fauzi (30) selaku pengasuh Ponpes Al Falah Mojosari menyambut baik bantuan bibit dan pelatihan menanam pohon pisang. Dia berharap setelah pohon pisang ini tumbuh dapat dimanfaatkan para santri maupun masyarakat setempat menjadi ladang bisnis dengan berbagai produk olahan untuk menambah nilai jual.

“Ini suatu terobosan yang bagus bagaimana untuk ke depannya kalau santri itu ndak harus ilmu dengan pintar dengan kitab atau pun pintar dengan ilmiah juga seperti tanam pohon seperti itu,” ucap Gus Muhibul.

Sekadar informasi, GGN Jatim bersama santri, pengasuh ponpes, dan masyarakat setempat juga menggelar doa bersama untuk negeri. Selain itu, mereka turut mendoakan agar langkah Ganjar menjadi Presiden 2024 bisa tercapai. Adapun, GGN Jatim juga mengisi waktu luang sebelum berbuka puasa dengan tausiyah bertajuk perbedaan ulama dalam menentukan Idul Fitri. [CR]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*