Gelar Simposium Pangan Nasional, Indofood Beri Dana Penelitian Mahasiswa

Jakarta, SP – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) menggelar simposium pangan, membantu dana penelitian 64 mahasiswa melalui Program Indofood Riset Nugraha (IRN) 2022/2023, dan penganugerahan Peneliti Terbaik Program IRN tahun 2021/2022.

Simposium mengambil tema Transformasi Sistem Pangan Tangguh Berbasis Penelitian Pangan Fungsional dan Kearifan Lokal. Pentingnya transformasi sistem pangan terkait dengan kondisi dunia saat ini yakni conflict, climate change dan Covid-19 (3C). Hal itu berdampak bagi sistem pangan di seluruh dunia dan menyebabkan disrupsi pada setiap sektor kehidupan. Semua negaraharus melakukan transformasi sistem pangan yang lebih tangguh.

Ketua Tim Pakar IRN Prof Dr Ir Purwiyatno Hariyadi, MSc mengungkapkan transformasi sistem pangan yang tangguh akan memastikan semua orang memiliki akses terhadap pangan aman dan bergizi, melakukan pergeseran ke pola konsumsi yang sehat dan berkelanjutan. Selain itu, transformasi juga mampu meningkatkan produksi yang bersifat positif terhadap alam, lebih berkeadilan serta membangun sistem lebih tangguh dan punya ketahanan terhadap kerentanan, guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi.

“Transformasi sistem pangan di Indonesia perlu dibangun dengan dasar sumber daya dan kearifan lokal untuk mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut,” kata Purwiyatno dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).

Simposium pangan nasional merupakan rangkaian program IRN setiap 2 tahun sekali. Kami berharap acara ini bisa menjadi forum diskusi dan sharing ide untuk mengatasi pemasalahan pangan. “Kami juga berharap acara ini dapat menginspirasi dan memotivasi generasi muda memajukan pangan Indonesia.” kata Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Suaimi Suriady.

Tampil sebagai pembicara adalah Tim Pakar IRN, Prof Dr Ir Bustanul Arifin, MS, kemudian hadir juga dua pengusaha muda inspiratif yaitu Felix Bram Samora selaku Founder Rumah Kelor dan Rizal Fahreza yang juga Founder Eptilu.

Adapun sebanyak 64 mahasiswa S1 dari 37 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia menerima bantuan dana riset dari IRN periode 2022/2023. Penerima bantuan dana riset IRN juga berhak memperoleh pendampingan dan bimbingan teknis dari Tim Pakar IRN hingga penelitian selesai. Bantuan dana penelitian IRN diberikan kepada mahasiswa sebagai syarat kelulusan meraih gelar sarjana. Tahun ini, jumlah yang masuk ke panitia mencapai 426 proposal penelitian. Selain bantuan dana, mereka juga mengikuti pelatihan, coaching clinic dan mendapatkan bimbingan serta pendampingan dari Tim Pakar IRN.

Sementara itu, empat mahasiswa penerima dana bantuan program IRN tahun 2021/2022 ditetapkan sebagai peneliti terbaik, yakni Ulfa Febiana Whatin (Universitas Teknologi Sumbawa), Nareta Defiani (Universitas Gadja Mada), Rafiq Abdul Gani (Universitas Lambung Mangkurat), dan Graciela Delarosa (Unika Atmajaya). [AF/SP]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*