Kadin: Indonesia Tangguh Bertahan di Tengah Tantangan Global

JAKARTA, SP – Optimisme Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dalam melihat prospek perkembangan Indonesia dilihat dari bagaimana Indonesia berhasil melewati titik kritis pandemi Covid-19 serta pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada dalam zona positif pada triwulan I-2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5.01% secara tahunan (yoy) di tengah krisis ekonomi global yang sedang dihadapi dunia termasuk Indonesia.

Sejalan seperti yang dikatakan oleh Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia bahwa dengan posisi pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal pertama, merupakan pesan yang baik bahwa postur pertumbuhan ekonomi Indonesia masih banyak didominasi oleh konsumsi dan investasi.

Dalam acara Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022 bertema Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi, di Jakarta, Rabu (3/8/2022), yang diselenggarakan secara daring ini, Suryadi Sasmita selaku Wakil Ketua Umum Bidang Fiskal dan Publik, menyampaikan Indonesia saat ini berada di fundamental ekonomi yang kokoh, kegiatan retail dan pariwisata sudah menuju posisi normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Menurut Suryadi, dari segi pendapatan negara, pajak Indonesia tahun 2021 menyentuh angka di atas 100%. Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus jika dibandingkan oleh negara-negara lain. Hal ini seiring dengan penegasan Ketua Umum Kadin  Indonesia, Arsjad Rasjid pada acara lawatan misi promosi Presidensi B20-G20 Indonesia di di China, Jepang serta Korea Selatan.

Bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 diperkirakan membaik di kisaran 5% dengan tingkat inflasi 4.5%, nilai bursa Indonesia juga membaik dibanding negara lain, yakni menempati posisi kedua best performance dengan pertumbuhan 4,4% yang meningkatkan rasa percaya market terhadap Indonesia.

Hingga Semester 1 tahun 2022, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 25 miliar, meningkat 110% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021. Arsjad juga optimis akan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara tetangga semakin baik, saling menguatkan perekonomian satu sama lain demi terwujudnya pemulihan perekonomian global yang inklusif.

Saat ini Kadin, Apindo, beserta 125 asosiasi lainnya sedang fokus untuk membantu UMKM dan ekspor produk dalam negeri, agar kedepannya Indonesia dapat mengurangi impor dari produk luar negeri dan fokus kepada produk dalam negeri.

Senada dengan yang dikatakan oleh Menteri Investasi Bahlil, bahwa dalam memajukan bisnis dan investasi kita memerlukan optimisme dan rasa percaya yang tinggi. “Saat ini yang kita perlukan adalah konsentrasi dan fokus kepada ekonomi kerakyatan dan bagaimana kita membantu UMKM, karena UMKM termasuk salah satu unit usaha yang paling terdampak pandemi Covid-19 di 2 tahun terakhir,” ujar Suryadi.

Dalam kata penutupnya, Suryadi menyampaikan, Kadin Indonesia optimis bahwa Indonesia tangguh bertahan di tengah tantangan global dan menghimbau kepada para pengusaha agar tetap optimis untuk terus lakukan ekspansi dan berusaha dalam mempertahankan perkembangan ekonomi Indonesia yang telah beranjak baik ini.

Kadin Indonesia berharap agar perseteruan Tiongkok dan Taiwan segera mereda sehingga tidak mempengaruhi rantai pasok komoditas dunia, termasuk bagi kinerja perdagangan Indonesia. [EH]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*