JAKARTA, SP – Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Bali harus membantu pemerintah menciptakan program dan peluang yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
PKPNU harus memetakan program yang berbasis kebutuhan prioritas dan penciptaan wirausaha muda di desa dengan memberdayakan potensi sumberdaya manusia dan alam desa.
“Sehingga tercipta kader kader pelopor penciptaan lapangan kerja dalam menanggulangi pengangguran menuju kesejahteraan masyarakat,” kata Dr Reyna Usman selaku Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa.
Reyna mengatakan itu dalam presentasi dan diskusi dengan para peserta pada acara Pendidikan Dasar untuk Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama se-Propinsi Bali di Kab Karangasem angkatan ke 19 berlangsung sangat baik 28-31 Juli 2022 di Mtsn Karangasam Bali.
Reyna mengatakan, saat ini sudah mencapai 1.300 orang PKPNU di Bali. Reyna Usman menyampaikan hal ini sejalan dengan arahan dan pesan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, bahwa Indonesia Maju jika semua individu orang per orang laki- laki dan perempuan, pemuda dan pemudi, baik warga desa maupun kota, baik kaya maupun miskin harus bekerja maju dan mandiri.
Pada kesempatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Ketua PC NU dan Ketua PKB Cabang Karangasam Bali H Suaeb bersama Instruktur Nasional PKPNU sebagai pengasuh Pondok Pesantren Modern Al Azhar Muncar Banyuwangi, KH AbdillahAs’ad, L.c .
Pada kesempatan pelatihan kader tersebut peserta ygang terdiri dari 100 orang dari perwakilan masing-masing Kabupaten sangat bersemangat dalam mengikuti pelatihan kader tersebut.
Hal ini dikarenakan karena materi-materi pelatihan kader disesuaikan dengan metode- metode pelatihan yang menggusung kecerdasan, life skill dan dapat menjadi kader yang mengamalkan AlQur’an, amaliyah dan diniyah , serta mendiskusikan hal-hal pemberdaaan ekonomi rakyat.
Reyna mengatakan, kehadiran kader-kader PKPNU menjadi modalitas kekuatan dalam membangun bangsa, mengingat bahwa situasi pasca pandemi di Bali masih diliputi dengan efek keterpurukan kondisi perekonomian imbas Covid 19 sektor parawisata Bali dan masih tingginya angka penggangguran terbuka Februari 2022 tercatat sebesar 4,84% dari jumlah angkatan kerja di Bali sebanyak 2,68 juta orang.
Menurut Reyna, terdapat 11,66 % yang terdampak Covid- 19 yakni sebesar 35,81 ribu orang, sedangkan yang mengalami pengurangan jam kerja sebesar 317,87 ribu orang.
Adapun yang bekerja terbesar di sektor kegiatan informal ( 58,89% ), industri pengolahan 2, 76% sedangkan penurunan terjadi disektor Transportasi dan pergudangan -1,54% ( BPS Prop Bali 08/5/ 22) . [EH]
Leave a Reply