Tingkatkan Kerja Sama, Dialog Bisnis Indonesia-Qatar Digelar 17 Maret

Farhan al-Sayed dan Hendra Hartono Turman (Ist)
Farhan al-Sayed dan Hendra Hartono Turman (Ist1)

Jakarta, SP – Kerja sama Indonesia dan Qatar terus ditingkatkan dalam sejumlah bidang, khususnya ekonomi dan perdagangan bilateral. Salah satu upayanya dengan menggelar dialog bisnis pada Kamis (17/3/2022) mendatang.

Presiden Indonesia-Qatar Business Council (IQBC) Hendra Hartono Turman dalam keterangan tertulisnya pekan lalu mengatakan dialog bisnis online itu menampilkan pejabat terkemuka dan pelaku usaha dari kedua negara. Ada sejumlah langkah yang dibahas sebagaimana telah direncanakan sebelum pandemi

“Dialog bisnis dimaksudkan untuk merealisasikan rencana dan inisiatif yang telah dibahas sebelum pandemi dengan memperluas pilihan produk yang diperdagangkan,” kata Hendra.

Dikatakan, webinar tersebut juga untuk memperkenalkan saham investasi potensial di Indonesia di bidang data center dan proyek sumber daya terbarukan. Bahkan, ada sejumlah bidang lain yang sebenarnya berpotensi untuk dikembangkan.

“Kerja sama bisnis juga bisa dilakukan di bidang olahraga khususnya sepak bola dan pendidikan tinggi. Beberapa universitas ternama di Indonesia siap bekerja sama dengan Qatar,” ujar Hendra, seperti dilansir Gulf Times.

Dialog kali ini mengambil tema ‘Optimising Bilateral Collaboration Between Indonesia & Qatar: Recover Together – Recover Stronger’. Beberapa target yang mau dicapai adalah inisiatif semua pihak untuk berkolaborasi dan strategi menopang kegiatan ekonomi. Selain itu, rekomendasi untuk memorandum kesepahaman (MoU) dan kesepakatan tentang beberapa inisiatif utama antara semua pihak.

Presiden Qatar-Indonesia Business Council (QIBC) Farhan al-Sayed juga mengatakan dialog bisnis semakin membuka peluang kedua negara untuk mengembangkan hubungan dagang. Rantai pasokan antara Qatar dan Indonesia dalam kondisi sangat baik, berkat fasilitas Pelabuhan Hamad yang canggih. Kemudian, Qatar Airways melayani rute reguler antara kedua negara.

“Qatar dan Indonesia memiliki banyak perdagangan, tidak hanya di industri hidrokarbon, tetapi juga di non-hidrokarbon, mengingat bangsa Asia Tenggara juga mengkhususkan diri pada barang-barang manufaktur, tekstil, kulit, bahan bangunan, produk makanan, dan logam, di antaranya banyak lainnya,” jelas al-Sayed.

Dia mengakui Qatar tidak bisa mengabaikan peran yang dimainkan Indonesia dalam inovasi dan teknologi. Demikian juga gaya hidup dan layanan digital, seperti e-commerce, aplikasi seluler, dan desain web. “Juga sektor-sektor yang melibatkan pariwisata, perbankan dan keuangan, dan asuransi, merupakan keunggulan Indonesia,” katanya. [SP-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*