Tiga Bulan Terakhir, Sampah Jadi Tema yang Terus Dibahas di Labuan Bajo

Labuan Bajo, SP – Rangkaian pertemuan menjelang G20 segera dimulai di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, dalam waktu dekat. Sekalipun Labuan Bajo bukan merupakan lokasi pertemuan utama, berbagai persiapan sudah dilakukan sejak dua tahun silam. Salah satu persoalan yang jadi pekerjaan rumah adalah sampah.

Catatan KatongNTT seperti dikutip Limbahnews.com, Jumat (2/4/2022), menyebutkan dalam tiga bulan terakhir saja, tema seputar sampah itu menjadi pembahasan sejumlah kementerian terkait. Tidak hanya itu, sejumlah pihak dari swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) juga ikut mengatasi sampah atau limbah. Pertanyaannya, berbagai program tersebut sudah membuat Labuan Bajo bersih?

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat melihat langsung kawasan Pantai Marina, Bukit Pramuka, Labuan Bajo, pada akhir Desember lalu menyinggung ketersediaan tempat sampah. Selain menekankan pentingnya penghijauan, dia juga meminta kontraktor dan konsultan untuk menambahkan prasarana untuk kebersihan.

Baca : Kurangi Pencemaran Lingkungan, Kementerian PUPR Bangun Sistem Pengolahan Air Limbah Terintegrasi KIT Batang

“Tolong juga ditambah jumlah tempat sampah, khususnya di setiap titik yang ada bangku tamannya,” ujarnya seperti ditulis laman resmi Kementerian PUPR.

Pekan kedua Januari lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membahas isu pengolahan sampah dalam rapat koordinasi percepatan pengembangan Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo.

“Kami (Kemenparekraf) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah menerapkan beberapa proyek percontohan (pilot project) pengolahan sampah, terutama sampah plastik untuk wisata bahari,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI Vinsensius Jemadu di Labuan Bajo, Rabu, (19/1/2022).

Dalam upaya penanganan masalah sampah di daerah wisata, Kemenparekraf RI menggandeng beberapa perusahaan besar karena sumber daya dari pemerintah juga terbatas. Kolaborasi dilakukan dengan berbagai pihak, salah satunya PT Astra Internasional.

KLHK sendiri juga sebenarnya mempunyai program mendukung pengelolaan sampah terintegrasi di lima destinasi wisata super prioritas, yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Likupang di Sulawesi Utara dan Labuan Bajo.

Pembahasan soal sampah paling terakhir saat Rakor Persiapan Penyelenggaraan Pertemuan ke-2 Sherpa G20, di Ayana Komodo Resort Labuan Bajo, Selasa (1/3/2022). Kegiatan itu dilakukan Kemenko Bidang Perekonomian melalui Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional.

Rakor dipimpin Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian RI Susiwijono Moegiarso selaku Ketua Sekretariat Bidang Sherpa Track dan Finance Track di dampingi Pejabat dari Kementerian Luar Negeri Trian.

Susiwijono, seperti dilansir Infopublik.id, menjelaskan sekitar sepuluh kegiatan digelar di Labuan Bajo terkait dengan pelaksanaan G20. Sedangkan Trian menyinggung isu lingkungan. Dirinya berharap agar pengelolaan sampah di Manggarai Barat harus dijalankan dengan baik, terutama sampah plastik.
“Sebab kalau sampah tidak di kelola dengan baik, maka isu ini juga menjadi perhatian penyelenggaraan G20,” tambahnya.

Hadir dalam Rakor ini, Asisten III Setda Manggarai Barat Ismail Surdi, Wakil Kapolres Manggarai Barat, Kadis Kesehatan Manggarai Barat, Sekretaris Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat. Ada juga Kepala Otoritas Bandara Komodo, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Labuan Bajo, Direksi PT. PLN, General Manajer PT. PLN Unit Induk Wilayah NTT.

Kemudian General Manajer Bandara Komodo PT. Angkasa Pura I, Direksi PT Indonesian Tourism Development Coorporation dan jajaran Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). [KN/SP]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*