
BELITUNG, SP – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani mencanangkan wilayahnya sebagai pusat kelapa nasional dengan label “Kebun Kelapa Indonesia”. Sebagai langkah awal, dalam waktu 15 hari, masyarakat diminta segera menyusun perjanjian kemitraan dan mengurus legalitas lahan melalui kelompok tani.
Hal ini disampaikannya saat mengumpulkan masyarakat serta seluruh Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dari Belitung dan Belitung Timur di Tanjungpandan, Sabtu (27/7/2025).
Dikutip dari laman babelprov.go.id, Hidayat menekankan pentingnya memanfaatkan lahan-lahan tidur dalam skema Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Tanaman Industri (HTI), dan Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang selama ini terbengkalai. Program ini dirancang untuk melibatkan investasi besar dan penanaman kelapa secara massif sehingga peran masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program.
“Bukan hanya sebagai penerima manfaat, melainkan mitra aktif dari proyek pertanian kelapa ini. Pemerintah hanya memfasilitasi dan membuka jalan. Rakyatlah yang pegang kendali. Siapkan lahan, bersihkan, lalu kita beri bibit dan pupuk dari investor,” lanjutnya.
Untuk mempercepat langkah, Gubernur memberi tenggat waktu 15 hari kepada masyarakat agar segera menyusun perjanjian kemitraan dan mengurus legalitas lahan melalui kelompok tani. “Saya tunggu dalam 15 hari ini! Kita butuh satu juta pekerja. Jangan lagi tidur, ini bisa serap tenaga kerja luar biasa. Ingat, lima tahun itu sebentar,” tegas Hidayat seperti dilansir Kabarpangan.com
Dikatakan, kelapa dalam unggulan yang akan ditanam telah melalui proses penyortiran. Dengan bibit unggul, hasil panen bisa mencapai 36 juta rupiah per hektare dengan pola tanam 180 batang dan pembagian hasil 20 persen untuk pemilik lahan. Jika program tersebut sukses maka investasi bisa masuk hingga Rp 1 triliun.
“Kalau kita serius, investor siap bangun pabrik di Bangka dan Belitung dengan nilai investasi hampir satu triliun rupiah. Ini peluang besar bagi kita,” kata Hidayat.
Hidayat berharap Babel dapat dikenal sebagai sentra kelapa nasional, yang menggerakkan ekonomi desa, dan membawa kesejahteraan nyata bagi masyarakat.
“Kalau kita serius, pabrik akan dibangun di Bangka dan Belitung. Ini akan jadi tonggak baru ekonomi kita,” kata Gubernur optimistis.
Dengan semangat kemitraan, program Kebun Kelapa Indonesia akan menggerakkan ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjadikan Babel sebagai pemain utama dalam industri kelapa nasional.[PR/HS]
Leave a Reply