 
JAKARTA, SP – Jagat maya dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan video kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM di pabrik air mineral di Subang, Jawa Barat. Konten yang ramai dibicarakan publik adalah kekagetan KDM tentang sumber air baku untuk air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi dengan merek AQUA.
Di akun Youtube terlihat Dedi bertanya kepada salah satu pekerja tentang asal bahan baku air mineral dalam kemasan. Pekerja perusahaan menjelaskan bahwa air diambil dari dalam tanah lewat sumur bor.
Klaim “air pegunungan” dari merek AQUA kembali diperdebatkan. Padahal secara ilmiah, sumber air yang digunakan berasal dari kawasan pegunungan – hanya saja diambil dari lapisan dalam untuk menjaga kemurniannya.
Perbincangan tentang sumber air AQUA memanas di media sosial seputar klaim “air pegunungan” dalam iklan AQUA. Air yang diambil melalui pengeboran bukanlah air pegunungan, melainkan air tanah. Namun, pandangan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Para ahli hidrogeologi menjelaskan air tanah dalam di kawasan pegunungan justru merupakan bagian dari sistem air pegunungan yang terlindung secara alami.
Berikut lima fakta tentang sumber air AQUA yang kerap disalahpahami publik.
1. Air AQUA Berasal dari Kawasan Pegunungan, Bukan dari Air Permukaan
Pabrik-pabrik AQUA dibangun di kawasan pegunungan yang memiliki cadangan air tanah dalam (deep groundwater) berkualitas tinggi. Air ini tidak diambil dari sungai, danau, atau mata air terbuka – tapi dari lapisan batuan dalam yang terlindung dari cemaran permukaan.
Lapisan batuan di pegunungan berfungsi seperti filter alami. Air yang disimpan di dalamnya merupakan hasil penyaringan dari air hujan yang meresap perlahan selama puluhan tahun.
Dengan kata lain, meskipun diambil bukan langsung dari permukaan, secara ilmiah air tersebut tetap memiliki karakteristik air pegunungan — jernih, seimbang, dan stabil secara mineral.
2. Air Permukaan Pegunungan Bisa Terpapar Cemaran
Air dari sumber terbuka di pegunungan memang tampak bersih, namun berisiko tinggi terpapar pencemar dari aktivitas manusia. Ahli hidrogeologi menjelaskan air permukaan dapat mengandung sisa pestisida dari lahan pertanian, limbah rumah tangga, atau bahkan kotoran hewan.
Selain itu, air permukaan sering kali bersinggungan dengan sumber air publik seperti irigasi dan kebutuhan domestik warga sekitar, sehingga tidak bisa dijadikan bahan baku air minum dalam kemasan tanpa perlindungan tambahan.
Air yang diambil dari permukaan punya risiko besar terkontaminasi. Itu sebabnya industri AMDK memilih air tanah dalam yang terlindung secara alami.
3. Pipa dan Sumur Bor Menjaga Kualitas Air Tetap Murni
Sistem pengambilan air di pabrik AQUA dilakukan menggunakan sumur bor tertutup dan pipa bawah tanah. Tujuannya bukan untuk “mengambil air dari tanah biasa”, melainkan untuk melindungi air dari kontak langsung dengan udara atau polutan di permukaan.
Metode tertutup ini memastikan bahwa kualitas air yang masuk ke pabrik sama dengan kualitas air di sumbernya. Jadi, risiko kontaminasi dapat ditekan semaksimal mungkin.
4. Kualitas Air Dites Menggunakan Teknologi Isotop
Sebelum digunakan untuk produksi, setiap sumber air AQUA diuji menggunakan analisis isotop — metode ilmiah untuk menelusuri asal dan karakter air. Hasil uji isotop menunjukkan air dari sumber bor di pabrik AQUA memiliki “sidik jari” yang identik dengan air pegunungan di sekitarnya. Tes isotop membuktikan bahwa karakter kimia dan mineral air tidak berubah meski diambil melalui pipa dan sistem bor tertutup. Inilah alasan mengapa air AQUA tetap memiliki karakter air pegunungan yang alami.
5. Dikelola Secara Berkelanjutan dan Tidak Mengganggu Warga
AQUA menerapkan prinsip water stewardship di setiap lokasi sumber airnya.
Perusahaan hanya memanfaatkan sebagian kecil dari air yang tersedia dan mengembalikannya ke alam melalui program konservasi seperti sumur resapan, penghijauan area tangkapan air, dan edukasi masyarakat sekitar.
Konservasi air dilakukan bersama masyarakat. Jadi, bukan hanya mengambil air, tapi juga menjaga keseimbangannya. Langkah ini membuat pemanfaatan air untuk industri tidak mengganggu pasokan air bagi warga sekitar dan menjaga keberlanjutan ekosistem air pegunungan.
Kesimpulan: Air Pegunungan Tak Selalu dari Permukaan
Polemik seputar istilah “air pegunungan” sering kali muncul karena perbedaan pemahaman, bukan perbedaan fakta. Secara ilmiah, air tanah dalam di kawasan pegunungan merupakan bagian dari sistem hidrologi pegunungan itu sendiri.

Leave a Reply