
JAKARTA, SP – PT OS Selnajaya Indonesia (OS Selnajaya) melepas 761 peserta program pengembangan kualitas SDM ke luar negeri, Rabu (25/1/2023). Acara pelepasan yang diselenggarakan di Jakarta sekaligus memperingati 27 tahun OS Selnajaya.
Acara tersebut, dihadiri berbagai pihak terkait seperti Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah, institusi pendidikan, organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang pengembangan SDM, diantaranya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia DKI Jakarta serta Himpunan Sekolah Islam Nusantara.
Presiden Direktur OS Selnajaya Satoshi Miyajima, dalam sambutannya mengapresiasi dukungan berbagai pihak terkait sehingga OS Selnajaya, di usia yang ke 27 tahun, tetap dapat berkontribusi dalam program pengembangan SDM. “Kami terus menjalin hubungan dan kerja sama dengan berbagai pihak, baik itu pemerintah pusat maupun daerah, institusi pendidikan, maupun organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pengembangan SDM”, ungkap Miyajima.
“Beberapa pihak yang selama ini mendukung kami juga hadir pada acara ini”, tambah Miyajima dengan bangga. Dirinya berharap dukungan dari berbagai pihak, agar program pengembangan kualitas SDM OS Selna tetap berkelanjutan dan semakin meningkat.
“Tidak hanya ke Jepang, kami juga berharap program pengembangan SDM OS Selnajaya (anggota grup OUTSOURCING Inc Jepang) juga dapat dilakukan di Belanda, Polandia, Jerman, Australia, yang ada anggota grup OUTSOURCING Inc Jepang, termasuk ke Timur Tengah. Kami terus menerus berupaya agar target dan pencapaian kami selalu meningkat”, ujar Miyajima penuh harap.
Ahmad Riza Patria selaku salah satu perwakilan stakeholder, mengungkapkan rasa bangganya atas peran dan kontribusi, serta capaian OS Selnajaya. “Tidak hanya memberi solusi atas permasalahan ketenagakerjaan (pengangguran), OS Selnajaya juga menjembatani hubungan RI-Jepang, semakin erat”, ujar Riza, Ketua Umum ICMI DKI Jakarta.
Dirinya optimis, bahwa OS Selnajaya akan mampu terus berkontribusi dalam pengembangan SDM. “Kami berharap, OS Selna mampu terus meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu” ujar Riza, yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hal senada juga disampaikan Saniatul Latifa, anggota Komisi IX DPR RI. Dirinya mengakui bahwa banyak perusahaan seperti OS Selnajaya, tetapi program OS Selnajaya yang didukung infrastruktur seperti jaringan global (global worldwide networking). Sudah selayaknya, pemerintah dan pemangku kepentingan mendukung program seperti yang diselenggarakan OS Selnajaya. “Sudah tepat jika pemerintah mendukung program seperti ini” ungkap Sania.
Salah satu indikator keberhasilan program pengembangan kualitas SDM ke Jepang, juga diakui oleh Minister for Economic Affairs and Development Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Usui Masato. Pemerintah Jepang sangat terbantu dengan program pemagangan dan program Specific Skill Worker (SSW) dari Indonesia. Sebaliknya, SDM dari Indonesia juga memperoleh manfaat dari program tersebut.
“Salah satu alumni program pemagangan menjadi salah satu sub kontraktor mekanikal elektrikal pada proyek MRT di Jarkarta. Ada juga yang mejadi pengusaha industri batu bata di Surabaya” ungkap Usui berkisah.
Dirinya menilai, bahwa OS Selnajaya berperan strategis melalui penyediaan jasa pelatihan yang berkualitas untuk mengisi kebutuhan SDM di Jepang. “Kepada seluruh peserta, kami berharap dapat berperan aktif serta menjembatani kedua negara menjadi lebih erat”, tambah Usui.
Mewakili Menteri Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar menyadari bahwa kendala utama program pengembangan SDM ke luar negeri (termasuk ke Jepang) terkait dengan penguasaan Bahasa Jepang. “Setelah berposes cukup lama dan tidak mudah (pelatihan Bahasa Jepang), kini saatnya menjemput harapan dan masa depan” kata Anwar yang disambut tepuk tangan dari peserta yang hadir.
Selain itu, Anwar juga menitipkan tiga pesan bagi peserta yang akan berangkat ke luar negeri. Pertama, memperoleh penghasilan diatas rata-rata.
Kedua, semakin bertambah teman sebagai dasar utama memperluas dan menguatkan networking. Ketiga, memperoleh pengalaman pada industri di negara maju. Sembari berpesan untuk selalu menunjung tinggi aturan, kebiasaan maupun budaya di negara setempat. “Ingat selalu 3 pesan tersebut, dan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” ujar Anwar menambahkan.
Pelepasan 761 peserta terdiri dari 595 peserta magang, dan 161 peserta pelatihan persiapan bekerja melalui skema specific skill worker (SSW). Mereka akan mengisi kebutuhan SDM di Jepang pada berbagai sektor diantaranya otomotif, pengolahan makanan, konstruksi, permesinan, pertanian, perikanan, perhotelan, pembersihan gedung, pengemasan produk, maupun perawat lansia (kaigo).
Selain itu, juga ada 5 perawat ke Belanda, sebagai program hasil kolaborasi antara OS Selna dengan OTTO Workforce Belanda (anggota Grup OTSOURCING Inc), yang penempatannya dilakukan oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Talent Indonesia Jaya (TIJ). [EH]
Leave a Reply