JAKARTA, SP – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berperan dalam upaya mempercepat pengembangan ekosistem industri digital. Hal ini sesuai dengan program prioritas pemerintah yang tertuang pada peta jalan Making Indonesia 4.0 sekaligus mengimplementasikan salah satu pilar Presidensi G20 Indonesia, yakni transformasi ekonomi digital.
“Indonesia perlu mengoptimalkan berbagai peluang di sektor ekonomi kreatif digital. Apalagi saat ini eranya industri 4.0, karena bisa menjadi potensi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan mewakili Menteri Perindustrian pada pembukaan Ino Fair Bali 2022 di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Jumat (25/11).
Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 mencapai USD145-150 miliar. Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi digital sebesar USD70 miliar. Angka yang signifikan tersebut menandakan bahwa ekonomi digital dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia.
“Kinerja cemerlang dari ekonomi digital ini tentunya tidak terlepas peran dari para pelaku startup dan e-commerce yang semakin tumbuh di Indonesia, serta para pelaku industri yang sudah mulai melakukan transformasi digital dalam menopang aktivitasnya,” papar Arus.
Faktor bonus demografi di Indonesia juga menjadi potensi untuk pengembangan ekonomi digital. Sebab, generasi milenial ini sudah melek teknologi, memiliki wawasan yang luas, kreatif dan inovatif. “Oleh karena itu, BPSDMI Kemenperin berperan dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) di sektor industri yang kreatif dan inovatif, termasuk dalam menguasai perkembangan teknologi digital,” tutur Arus.
Misalnya BDI Denpasar, satuan kerja di bawah BPSDMI Kemenperin ini memiliki fokus spesialisasi pendidikan dan pelatihan SDM industri kreatif yang meliputi bidang animasi, kerajinan dan barang seni. “Kami mengapresiasi terselenggaranya INO FAIR Bali 2022 ini, karena dapat mendukung terciptanya ekosistem ekonomi kreatif digital,” imbuh Arus.
INO FAIR Bali 2022 merupakan serangkaian kegiatan festival digital kreatif, yang di dalamnya meliputi agenda seminar, workshop, talkshow, kompetisi, serta pameran digital kreatif dari berbagai startup yang ada di Bali. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 25-26 November 2022 di BDI Denpasar.
“Dalam kegiatan INO FAIR Bali 2022 ini ditampilkan pameran produk digital kreatif, talkshow terkait entrepreneurship, seminar Start to be a Game Developer and a Professional Illustrator, workshop animasi, game, video editing, voice over dan craft, kemudian ada kompetisi e-sport, serta launching Innoverse,” sebut Kepala BDI Denpasar, Ali Khomaini.
Ali menjelaskan, Innoverse adalah metaverse yang berfokus untuk menghadirkan ekosistem inovasi dalam bentuk dunia virtual. “Innoverse bertujuan untuk memberikan akses yang sama bagi siapapun di Indonesia untuk dapat belajar, berinteraksi, dan berkolaborasi dalam membangun inovasinya,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh BDI Denpasar ini adalah bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah, kalangan pendidikan, dunia usaha serta komunitas masyarakat untuk menghasilkan inovasi-inovasi atau populer disebut dengan pendekatan model Quadruple Helix.
“Diharapkan kegiatan INO FAIR Bali 2022 ini akan membangkitkan kembali ekosistem industri khususnya industri kreatif di Bali untuk melahirkan berbagai wujud inovasi yang dibutuhkan oleh pasar. Selain itu, kegiatan ini mampu menginisiasi lahirnya talent-talent muda kreatif yang berdaya saing saing,” papar Ali. [EH]
Leave a Reply