HUT Ke-77 RI, Diharapkan Jadi Kebangkitan Sektor Maritim di Bali

Dr Reyna Usman selaku Wakil Ketua Dewan Pengurus Partai Kebangkitan Bangsa Propinsi Bali (keempat dari kanan) foto bersama masyarakat yang tergabun dalam Komunitas Pelaut Bali di Bali, Selasa (16/8/2022).

DENPASAR, SP – Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 diharapkan membawa semangat baru pada sector maritim dan pemerintah di Bali serta para stakeholder untuk membangkitkan ekonomi sector maritime terutama di Bali dari berbagai permasalahan terutama dari keterpurukan karena Covid-19.

Demikian benang merah dialog interaktif  Komunitas Pelaut Bali dalam rangka memperingati perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan di Renon Denpasar, Bali, Selasa (16/8/2022).

Acara  yang diakhiri dengan acara hiburan bersama keluaga besar Forum Pelaut Bali  itu dihadiri Pendiri, Ketua Pembina dan pengurus FPB.  Narasumber dalam acara itu adalah Dr Reyna Usman selaku Wakil Ketua Dewan Pengurus Partai Kebangkitan Bangsa Propinsi Bali dan Daniel Paulus Ferdinand selaku Direktur Operasional PT Royal Bali dan Penasehat Forum Pelaut  Bali.

Menurut Reyna, maritim Kapal Pesiar, Niaga dan perikanan Forum Pelaut Bali yang memiliki anggota 7.000 lebih sangat mengharapkan kemudahan regulasi  dan subsidi terhadap program-program pelatihan  UKM bagi  ex pelaut dan keluarganya sehingga dapat memperluas kesempatan kerja di Bali dan  ekonomi akan pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.

Daniel Paulus Ferdinand selaku Direktur Operasional PT Royal Bali dan Penasehat Forum Pelaut  Bali mengatakan, pihaknya berdoa semoga pemulihan (recovery) dan kebangkitan ekonomi di sektor maritim akan pulih.

“Hal hal yang menjadi hambatan teknis seperti kebijakan pembuatan paspor, domisili dan terakhir kesulitan terhadap  visa ke Jerman menjadi kendala bagi pelaut pelaut Bali yang sudah direkrut bekerja di kapal-kapal perusahan Jerman,” kata Daniel.

Reyna dalam kesempatan itu mengingatkan bahwa peluang bekerja di sektor maritim sangat potensial untuk memajukan sektor  maritim baik pelaut yang bekerja di luar negeri maupun domestik.

Menurut Reyna, posisi Indonesia menjadi negara penyedia tenaga kerja pelaut  yang ketiga sesudah China dan Philipina.  Sekitar 1,2  juta orang  WNI yang bekerja di kapal kapal perikanan dan Niaga dan ILO, Indonesia penyuplai terbesar   dan setiap tahun bertambah 40.000 orang per tahun dengan kualifikasi jabatan perwira dan ratings  dengan upah terendah USD 750 (IDX chanel 17 Feb 2021).

Reyna berharap percepatan rekruitmen  tenaga tenaga kerja sesuai standar kompetensi yang menjadi syarat kualifikasi dan ketentuan dalam Maritime Labour Convention mutlak harus disiapkan di Bali melalui Vocational Training dengan fasilitas yang standard di bidang Maritim. [EH]

 

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*