Kapolda NTB Pastikan Kondisi Desa Mareje Kembali Normal Pasca Konflik

Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto (kiri) didampingi anggotanya ketika menyapa warga Desa Mareje yang terdampak konflik sosial di kawasan pengungsian, Markas Polres Lombok Barat, NTB, Jumat (6/5/2022). Foto: Antara.

MATARAM, SP – Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Inspektur Jenderal Polisi Djoko Poerwanto memastikan kondisi terkini Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat, kembali normal pasca terjadinya konflik sosial antarwarga pada akhir pekan lalu, Minggu (1/5/2022).

“Alhamdulillah kondisinya kini berangsur membaik,” kata Djoko dikutip melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Sabtu (7/5/2022).

Djoko menyampaikan hal tersebut usai melakukan kunjungan bersama Gubernur NTB, Bupati Lombok Barat, beserta pejabat pemerintah lainnya, Jumat (6/5/2022).

Dalam kegiatan tersebut, Djoko yang mendampingi Gubernur NTB turut memberikan bantuan kepada warga Desa Mareje yang kini masih mengungsi di Markas Kepolisian Resor Lombok Barat.

Kegiatan yang turut dirangkai dengan salat Jumat bersama warga di Desa Mareje, Kapolda NTB bersama Gubernur NTB dan pejabat lainnya menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga.

Djoko pun yakin, kondisi warga Desa Mareje akan segera pulih. Permasalahan yang pernah terjadi, tidak lagi menjadi kekhawatiran warga, mengingat sudah adanya kesepakatan damai yang dibuat secara tertulis.

Kepala Polres Lombok Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Wirasto Adi Nugroho menyampaikan bahwa pihaknya sudah memberikan pelayanan terbaik kepada warga terdampak yang kini masih mengungsi di Markas Polres Lombok Barat.

Semua kebutuhan warga dipastikannya sudah dipersiapkan, baik sandang, pangan dan papan, mulai dari ketersediaan makanan, sarana mandi, sampai tempat tidur dalam bilik tenda milik Polri.

Rencananya, pengungsi yang ada di tempatnya akan ditampung hingga kondisi membaik. Perihal itu, Wirasto bersama jajarannya akan berupaya agar warga bisa segera kembali menghuni rumahnya yang terkena dampak pembakaran.

Dalam upaya pemulihan tersebut, Polri dipastikan Wirasto sudah berkolaborasi dengan sejumlah pihak. Pemulihan juga dipastikan dalam hal kesehatan maupun psikologis warga, utamanya anak-anak.

“Kita berharap, secepatnya, kondisi di Mareje segera pulih, sesuai perintah pak Kapolda NTB, kalau di atas sudah kondusif, tempat tinggalnya bisa ditempati, baru semua warga kita kembalikan kesana,” ujar Wirasto.

Sementara itu, Polda Nusa Tenggara Barat menyampaikan apresiasi terhadap warga di Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat, yang berhasil menyelesaikan permasalahan secara damai.

Perdamaian dari permasalahan antarwarga yang terjadi pada momentum malam takbiran, Minggu (1/5), digelar Kepolisian Resor Lombok Barat bersama pemerintah daerah, Rabu (4/5), di rumah salah seorang tokoh masyarakat dari Kabupaten Lombok Barat, Lalu Daryadi alias Mamiq Dar.

Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Rabu, memberikan apresiasi dengan mengucapkan terima kasih kepada warga Desa Mareje yang sudah menjaga stabilitas keamanan dengan menyelesaikan permasalahan melalui mediasi hingga sepakat untuk berdamai.

“Melalui pertemuan itu kami ucapkan terimakasih kepada tokoh masyarakat Sekotong, para tokoh agama dan seluruh masyarakat yang sebelumnya menaruh harapan besar hingga akhirnya permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan dengan mediasi,” ujar Artanto.

Dengan kata lain, ia pun memastikan masalah antarwarga di Desa Mareje tersebut telah selesai. Hal itu pun ditandai dengan kesepakatan damai yang dibuat secara tertulis di hadapan seluruh saksi.

Dalam kesepakatan damai yang dibuat secara tertulis tersebut, tersirat janji warga untuk tidak kembali bersitegang. Apabila kembali muncul permasalahan, warga sepakat untuk menyelesaikan melalui proses mediasi. Jika langkah tersebut tidak juga menemukan solusi atau kesepakatan, maka aparat bisa mengambil alih persoalannya untuk diselesaikan secara hukum.

“Jadi apabila di kemudian hari ada pihak yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan undang-undang, maka mereka siap untuk dituntut di hadapan hukum dan undang-undang yang berlaku,” ucapnya.

Untuk rumah-rumah yang rusak akibat konflik, Artanto menyampaikan bahwa pemerintah akan membantu melakukan perbaikan.

“Hasil koordinasi Kapolda NTB dengan Gubernur dan Bupati Lombok Barat, sepakat untuk membantu warga yang bangunan terbakar akibat aksi massa,” kata dia.

Dengan hasil demikian, Mamiq Dar mewakili tokoh masyarakat turut menyampaikan rasa syukur, karena pertemuan itu akhirnya membuahkan hasil. Semua pihak yang terlibat akhirnya bisa membantu menyelesaikan permasalahan antarwarga dengan kepala dingin, tanpa harus ada keributan hingga menimbulkan kerugian baik fisik maupun material.

“Jadi mediasi ini merupakan langkah dan upaya tepat dalam menyelesaikan masalah. Jadi semua masalah itu sebenarnya bisa diselesaikan apabila kita duduk bersama dengan kepala dingin,” kata Mamiq Dar.

Dalam mediasi tersebut hadir Anggota DPRD NTB Lalu Ahmad Ismail, Kepala Desa Mareje Muksin Salim, Kepala Desa Mareje Timur Hadran, serta para perwakilan tokoh agama di Desa Mareje. [Ant/EH]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*